"angin itu emang terasa. kita tau kemana dia berhambus. kadang dia lembut, kadang dia keras. malah terkadang terlalu keras. tapi yang lucu, sekeras apapun anginnya kita tetep nggak bisa menggenggamnya.sedikitpun. padahal dia bisa ngelempar kita jauh-jauh."
entahlah. menurut gue itu keren banget. apalagi kalo bacanya pake emosi. itu gue ambil dari novel Fairish (novel pertama yang gue baca waktu kelas 4 sd)
jadi inilah scene waktu alfa ngomong kayak gitu:
davi tidak masuk hari ini. tapi Irish sudah tidak mau peduli. biar saja, karena sudah tidak ada lagi peran yang harus mereka pentaskan. orang-orang yang ingin tahu hubungan mereka juga drastis berkurang. mungkin karena kerenggangan mereka terlalu mencolok mata.
tapi ketika sampai hari ketiga davi belum muncul juga, mau tak mau Irish jadi bingung. dia nggak bisa lagii cuek aja. dan dari informasi yang susah payah dia dapat dari TU, davi ternyata sudah izin untuk tidak masuk selama satu minggu!
Satu minggu!
Irish benar benar tercengang. dia lebih tercengang lagi waktu nelpon ke rumah cowok itu dan pembantu davi bilang bahwa davi pulang ke temanggung, kota kelahirannya yang terletak di kaki gunung itu. Sendiri!
meskipun waktu itu, dengan penuh emosi,Irish mengucapkan ikrar di depan alfa bahwa dia tidak mau lagi bicara dengan cowok itu, keadaan ternyata memaksanya mencari alfa. soalnya siapa lagi yang bisa ditanyain tentang masalah sebenarnya selain alfa?
alfa lagi sendirian di kelasnya. sibuk dengan miniatur pesawat. hobi maniak diluar lukisan yang sedetik pun tak bisa ia tinggalkan. behitu dilihatnya irish, kontan mukanya jadi cerah.
" halo" sapanya sambil nyengir lebar. Irish salut juga. alfa ini kok gak bisa tersinggung ya? Padahal waktu itu, waktu irish bilang nggak mau lagi bertemu lagi apalagi bicara, dia sudah memakai kosakata yang cukup nyelekt di telinga. Tapi cowok ini masih juga menyambutnya.
"davi udah tiga hari nggak masuk al." kata irish pelan.
" jadi lo sekarang nyari gue gitu? karena davi nggak ada?"
" elo jangan asal ngomong ya. emangnya gue model cewek kayak gitu?" irish tersinggung. alfa tertawa lebar.
" sori rish. bercanda. terus?"
" iya. davi udah tiga hari nggak masuk."
" itu sih bukan urusan gue."
" gue gak akan nyari-nyari elo kalo itu bukan urusan lo."
" apa maksud lo?" alfa menatap cewek disebelahnya, irish balas menantang sepasang manik hitam pekat itu.
" lo tonjok tonjokan sama davi... bukan gara gara gue kan?"
alfa tidak langsung menjawabnya. dia kembali memusatkan perhatiannya ke pesawat kecil di tangannya.
" kenapa lo bilang gitu?"
" ya karena.. gue selalu bilang sama davi kemana gue pergi. sama siapa aja, berapa lama."
" terus? lo nyari gue cuma mau nanya itu?"
" tadi kan gue udah bilang!! gue nyari lo mau nanya, kalian berantem gara-gara gue apa bukaaan!?"
lagi-lagi alfa tidak langsung menjawab. dai menarik nafas panjang-panjang.
" bukan." jawabnya pelan. " karena kalo elo yang jadi sebab, dia gak akan cuma jadi bonyok begitu rish... tapi gue bunuh!"
irish tercengang.
" ini sebenernya ada apa sih? gue gak ngerti!"
bukannya menjawab, alfa malah menatapnya lurus.
" jadi pacar gue rish. mau ya?" katanya. benar benar membuat jantung irish langsung mencelat. mulutnya sampai mangap lebar-lebar saking kagetnya.
" elo ngomong apa sih? emangnya ini masih kurang kisruh ya?"
alfa diam. beberapa menit kemudian suasana jadi senyap.sampai kemudian Alfa berdiri.
" gue lagi ngapain nih rish?" cowok itu membuat gerakan gerakan aneh. dua tangannya menggapai gapai kesegala arah. kesepuluh jarinya membuka dan menutup bergantian.
irish menarik napas panjang panjang.
" al, gue gak lagi becanda nih. gue gak ngerti sebenernya tuh ada apa."
tapi alfa tidak menjawab
" ini namanya menggengam angin" alfa malah menerangkan arti gerakan gerakan itu. "gue pernah baca cerpen yang judulnya 'menggenggam angin'. sesuatu yang sia-sia. tau? ya kayak gini. tadinya gue kira ungkapan yang lebih pas menggapai awan. tapi sekarang gue udah tau kalo awan itu ternyata gak terlalu tinggi. ada yang rendah baanget malah."
"alfa!" bentak irish jengkel. alfa tidak peduli.
"angin itu emang terasa. kita tau kemana dia berhambus. kadang dia lembut, kadang dia keras. malah terkadang terlalu keras. tapi yang lucu, sekeras apapun anginnya kita tetep nggak bisa menggenggamnya. sedikitpun. padahal dia bisa ngelempar kita jauh-jauh!"
" alfaaa!!!" jerit irish, hampir menangis. karena alfa begitu sibuknya membicarakan angin, akhirnya irish mengulurkan tangan kanannya dan mencubt lengan alfa keras-keras. Sesudahnya barulah cowok itu memekik dan berhjenti ngomongin soal angin.
" kalo lo nggak mau ngomong, gue cubit sampe bener bener biru!"ancam irish." kalo perlu tangan kiri gue juga jalan nih."
" iya.iya." alfa menyeringai kesakitan.
" mau ngomong gak."
" iya. aduh sakit tau.
irish melepaskan cubitannya. alfa langsung mengusap - usap tangannya yang kena cubit.
" gila! sampe biru begini?" dia terbelalak.
" oh. gue bisa nyubit lebih biru lagi. Sampe tangan lo terpaksa diamputasi?"
" iya!iya!" alfa langsung nyerah. "davi sekarang lagi manggil angin"
" mulai lagi deh"
" rish gue lagi ngomong yang sebenernya" digandengnya tangan cewek itu " bagi gue lo angin rish" sambungna lambat dan berat. "gue tau kemana lo pergi. gue tau dari mana lo dateng. tapi gue gak bisa bikin lo tetep ada di sebelah gue."
" terus hubungannya sama davi?"
" ya itu tadi, dia lagi manggil angin. di tempat yang sama dia udah bikin melanie, sepupu gue, kehilangan nyawa. kalo angin itu dateng dan masih angin yang sama, itu artinya lo pun angin buat davi. cuma bedanya dia bisa bikin elo berembus gak terlalu jauh dari dia."
" jadi davi... ketempat kecelakaan itu?" desis Irish terperangah
" yap, begitulah"
"ngapain dia kesana?"
"ya manggil angin. aduh... irish! lo nggak ngerti bahasa indonesia ya?" alfa melotot gemas. " dia berdiri lagi disana. di tempat yang sama. kalo di masih juga 'limbung' apalagi sampe 'jatoh' padahal 'angin' yang berembus mungkin pelan, itu artinya.. dia mesti ngelepas elo. paham!
irish mengangguk. sedikt banyak dia mengerti bahasa alfa yang kelewat nyastra itu.
" kenapa sih lo bilang 'amgin'? kenapa nggak langsung aja... kenangan gitu. kenangan pait! davi berdiri lagi di tempat itu untuk mengetahui apakah kenangan itu masih jadi jurik, nightmare, trauma!"
alfa mengangkat bahu sambil tersenyum tipis." lo tanya davi deh." cowok itu menepuk pundak irish " udah ya. udah cukup jelas, kan?"
Irish mengangguk. alfa langsung balik badan dan pergi
daan... itulah kejadian lengkapnya.
kesannya picisan ya.. remaja banget. terlampau ringan lah.. abal lah. inilah itulah. tapi kenyataannya temen gue yang baca tuh novel aja seabrek ( e.g: rara, mega, durra, hamnah, amy, tiara, nadkus) yang ampir semua dari mereka baca novel novel berat. Tapi itulah novel teenlit. mau sepasaran apapun ceritanya tetep paling enak dibaca ulang dan bisa buat hiburan..
hehehheheehe...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar